Wednesday, July 25, 2012

Nasihat ku di bulan Ramadhan





Wahai sahabat-sahabat ku..

Bersabarlah ..


Subhanallah... Sesungguhnya ganjaran yang amat besar bagi orang-orang yg sabar...



“Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum hingga mereka sendiri yang merubahnya.” (ar-Ra’du: 11)



1) Orang yang sabar akan mendapat pahala yang tidak terbatas dan terhingga daripada Allah.
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (az-Zumar: 10)
2) Orang yang sabar mendapat kekuatan daripada Allah SWT
“Sesungguhnya Allah beserta dengan orang-orang yang sabar.” (al-Anfal: 46)
3) Orang yang sabar mendapatkan cinta Allah SWT
“Allah menyukai orang-orang yang sabar.” (ali-Imran: 146)
4) Orang yang sabar mendapat kebaikan di akhirat kelak
“Dan orang-orang yang sabar kerana mencari keredhaan Tuhannya, mendirikan solat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), (iaitu) syurga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang soleh daripada bapa-bapanya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka daripada semua pintu; (sambil mengucapkan): “Salamun ‘alaikum bima sobartum,” maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (ar-Ra’du: 22-24)
5) Nilaikan musibah dengan penuh kesabaran. Jika hal itu terjadi atas keinginan Allah maka Dia telah menyediakan pahala.
“Maka bersabarlah, sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi orang yang bertakwa.” (Hud: 49)
6) Orang yang bersabar termasuk orang-orang yang beruntung dan mendapat kemenangan.
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (ali-Imran: 200)
7) Orang bersabar memperoleh keampunan dan pahala yang besar.
“Kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal soleh; mereka itu beroleh keampunan dan pahala yang besar.” (Hud: 11)
8) Orang yang bersabar akan mendapat selawat, rahmat dan hadiah daripada Allahsebagai bentuk kerelaan dan kecintaan-Nya kepada mereka.
“Dan sungguh akan Kami berikan cubaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (iaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali).” Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (al-Baqarah: 155-157)



Maafkan lah ..


Maaf adalah kata benda yang bererti keampunan. Diberikan kepada kesalahan, kerana didorong oleh perasaan kasih, cinta, sayang, mahupun tak tega. Ketika menjadi kata kerja memaafkan, maknanya sebuah tindakan yang penuh dengan kebijakan yang bernuansa kemanusiaan yang tinggi.

Lupa adalah kata keadaan yang bererti alpa. Semacam tanda kekurangawasan daripada yang bersangkutan. Tetapi ketika menjadi kata kerja melupakan, mengandung makna melumpuhkan diri sendiri, sehingga seseorang menjadi alpa, tidak lagi ingat kepada sesuatu.

Memaafkan mengandung rasa mengampuni, tetapi tidak menjanjikan untuk bersedia menganggap itu tak pernah terjadi. Tetap menuliskannya di dalam sejarah, namun tidak lagi dengan luapan emosi yang normal. Peristiwa tersebut dilirihkan, ****ndurkan, agar tak mampu menyentuh perasaan lagi.

Melupakan adalah seperti membatalkan kejadian. Tak hanya menghapus dari kenangan, tetapi juga mengeluarkan hal tersebut dari sejarah. Tapi di pihak lain, melupakan tak pernah mengampuni, tapi hanya ingin melenyapkan. Jadi memaafkan tak selamanya berarti melupakan. Namun melupakan, bila tak ada pernyataan secara formal, sebenarnya secara diam-diam memaafkan.

Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan terlepas dari hubungan dengan manusia lain. Memaafkan dan terkadang melupakan merupakan bahagian dari keperluan hubungan sosial. Tanpa perasaan memaafkan, maka tidak akan berlangsung kehidupan manusia hingga saat ini. Nescaya akan ada banyak perselisihan yang tak kan pernah habisnya. Manusia sebagai makhluk yang berakal juga memiliki perasaan. Kedua potensi itu memungkinkan untuk memiliki sifat-sifat yang mulia, tapi juga sebaliknya. Kedua potensi itu pula dapat merendahkan manusia lebih dari binatang.

Rasa marah, kecewa adalah perasaan yang tidak dipungkiri dapat hinggap ke dalam hati setiap manusia. Rasa sakit yang ditahan, rasa kecewa yang kerap disimpan, keduanya bukan tidak mungkin justru malah akan menimbulkan penyakit hati manusia. Manusia tidak akan pernah sempurna tanpa kehadiran manusia lainnya. Rasa marah yang mungkin saat ini disimpan, pernahkah terbesit kehadiran, keberadaan, dan keberhasilan kita juga karena kehadiran manusia lainnya.

Memaafkan dan melupakan dilakukan kerana tiada berguna menahan perasaan yang justru membatasi kita dalam bergerak. Memaafkan dan melupakan dilakukan kerana buat apa perasaan yang dimiliki justru malah menyempitkan hati. Memaafkan dan melupakan dilakukan kerana ternyata perasaan yang kita tahan membezakan perilaku kita sesama saudara. Memaafkan dan melupakan dilakukan kerana jika ternyata emosi yang kita tahan lahir bukan kerana Allah SWT.

Islam sebagai agama yang mulia pun mengatur hubungan antara manusia. Bahkan Rasulullah SAW tidak memperkenankan saudara sesama muslim menahan amarah yang melahirkan permusuhan. Dalam sabda Rasulullah SAW, "Tidak halal seorang muslim memutuskan hubungan dengan saudaranya (sesama muslim) lebih dari tiga hari. Barangsiapa memutuskan lebih dari tiga hari dan meninggal, maka ia masuk neraka." (HR. Abu Dawud, 5/215, Shahihul Jami' : 7635).

Abu Ayyub Radhiallahu'anhu meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda, "Tidak halal bagi seorang memutuskan hubungan saudaranya lebih dari tiga malam. Saling berpapasan tapi yang ini memalingkan muka dan yang itu (juga) membuang muka. Yang terbaik di antara keduanya yaitu yang memulai salam." (HR. Bukhari, Fathul Bari : 10/492).

Sungguh, memang perasaan manusia terkadang menjadi perasaan yang tidak mudah dimengerti. Tapi Allah SWT memberikan manusia hati dan akal yang membuat manusia lebih mulia dari makhluk lainnya yang digunakan untuk memahami. Memiliki sifat memaafkan dikatakan sebagai sifat yang mulia. Kerana dalam sifat maaf terhimpun sifat-sifat mulia lainnya. Hanya yang memiliki kesabaran dan kelapangan jiwa yang dapat memaafkan dengan tulus.

Kelembutan hati dan besarnya ruang jiwa yang diberikan akan melahirkan sifat pengertian yang tidak mudah dimiliki. Seperti halnya ketika Rasulullah SAW sedang duduk seketika ditarik janggutnya hingga memerah oleh seorang Arab Badwi. Tetapi Rasulullah SAW tidak marah dan membalasnya. Atau ketika Rasulullah SAW dilempari batu oleh penduduk Thaif, yang bagi Malaikat Jibril sudah mengundang pedih dan menawarkan untuk menimpa mereka dengan gunung Uhud. Tapi, tahukah engkau jawapan manusia yang paling mulia ini? Rasulullah SAW tidak membalasnya dan menjawab, "Sesungguhnya mereka hanya kaum yang belum mengerti," lalu Rasulullah SAW mendoakan semoga mereka mendapat hidayah.

Tertunduk lemas hati ini jika bercermin kepada Rasulullah SAW. Sangat jauh dan betapa mudahnya membiarkan hati disempitkan oleh perasaan emosi yang datang dari syaitan.

Ya, di kehidupan ini menuju akhirat kelak, kita bukan hanya memerlukan untuk menjaga nama diperhatikan oleh makhluk langit, dengan beribadah semestinya. Tetapi kita juga perlu menjaga nama kita di antara makhluk bumi, agar ketika amal yang dilakukan tidak berkurang kerana ada yang keberatan akan perilaku kita.


Dalam buku, Forgive for Good [Maafkanlah demi Kebaikan], Dr. Frederic Luskin menjelaskan sifat pemaaf sebagai resepi yang telah terbukti bagi kesihatan dan kebahagiaan.
Buku tersebut memaparkan bagaimana sifat pemaaf mewujudkkan keadaan baik dalam fikiran seperti harapan, kesabaran dan percaya diri dengan mengurangi kemarahan, penderitaan, lemah semangat dan stres. Menurut Dr. Luskin, kemarahan yang dipelihara menyebabkan seseorang itu nampak berkarisma.
Di dalam Al-quran, terdapat begitu banyak ayat-ayat tentang sifat yang mulia ini. Antaranya ialah;
Mendapat keampunan daripada Allah SWT.
وَلۡيَعۡفُواْ وَلۡيَصۡفَحُوٓاْ‌ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَن يَغۡفِرَ ٱللَّهُ لَكُمۡ‌ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ۬ رَّحِيمٌ
"..hendaklah mereka memaafkan serta melupakan kesalahan orang-orang itu; tidakkah kamu suka supaya Allah mengampunkan dosa kamu? Dan (ingatlah) Allah Maha Pengampun lagi Maha Mengasihani". (An-Nuur [24] : 22)
Mendapat redha Allah SWT.
فَمَنۡ عَفَا وَأَصۡلَحَ فَأَجۡرُهُ ۥ عَلَى ٱللَّهِ‌ۚ إِنَّهُ ۥ لَا يُحِبُّ ٱلظَّـٰلِمِينَ
"...sesiapa yang memaafkan (kejahatan orang) dan berbuat baik (kepadanya), maka pahalanya tetap dijamin oleh Allah(atas tanggungan Allah dengan diberi balasan yang sebaik-baiknya). Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang berlaku zalim". (Asy-Syura [42] : 40)
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ
Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh (jahil atau tidak mengetahui)
(Surah Al-A'raf 7: Ayat 199)
 

Wallahu a'lam




INGAT !!! Tidak ada alasan untuk anda tidak Solat...




Mereka solat walau dimana mereka berada-SubhanAllah.
Ya Allah, jadikanlah diriku insan yang solat dengan penuh keredhaan
Jadikanlah solatku dengan penuh kemanisan dan kerehatan
Ya Allah, dengarlah setiap bacaan dan lafaz yang telah ku ukirkan dalam solatku
Ya Allah, berkatilah setiap pergerakkan dalam solatku
Ya Allah, apakah setiap bacaanku dan perbuatanku serta niatku (lintasan hatiku) menyamai bacaan Rasulullah SAW ?
Apakah pergerakkan solatku menyamai pergerakkan  yang Rasulullah SAW semasa mengdapMu ?
Apakah niat ikhlasku, Kau terima dengan penuh keredhaan dan kesucian ?
Betapa mulianya dan betapa sempurnanya Rasulullah SAW mengadapMu.. Daku yang hidup dizaman tanpa bimbinganMu secara langsung, tanpa kekasihMu disisi dan tanpa para sahabat RasulMu pastu terlalu mengharap solatku  mendapat sedikit pahala untukku boleh mengadapMu di Akhirat nanti.
Daku telah berusaha bersungguh-sungguh untuk menjadikan solatku sebagaimana Solat Rasulullah SAW
Ya Allah, terimalah solatku dan solat kedua ibu bapaku serta solat semua umat Islam di dunia ini, Amin Ya Rabbal Alamin.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...